Sunday, October 23, 2011

Royal Wedding Jogjakarta

seperti yang banyak di pemberitaan saat ini putri bungsu Sultan Hamengkubuwono X akan segera mengadakan pernikahan pada tanggal 18 Okt 2011. dan momen ini akan menjadi Royal Wedding terbesar Indonesia
100% Indonesia ASELII




Achmad Ubaidillah dan Gusti Raden Ajeng Nur Astuti Wijareni (anak Sultan Hamengkubuwono X)
gak kalah cantik dan ganteng dari Prince William dan Kate gan

Yogyakarta to hold Royal Wedding in October

Posted on 5 Sep 2011 at 16:38 4830

If London had its Royal Wedding earlier this year in April, this October the Palace of Yogyakarta Hadiningrat will be the setting for Java’s own grand royal wedding between Princess Gusti Raden Ajeng Nur Astuti Wijareni, youngest daughter of the Sultan of Yogyakarta, and Achmad Ubaidillah. Scheduled to take place on 18 October 2011, the date chosen for this memorable occasion has been carefully determined through ancient and sophisticated Javanese calculations based on the dates of birth of both the bride and the groom.

Daughter of Sultan Hamengkubuwono X of Yogyakarta and the staff member of the office of the Indonesia’s Vice President originating from Lampung in Sumatra, will tie the knot during a full royal Javanese ceremony. As for colors used for this happy occasion, the princess said that the couple will use white-orange during the ‘Ijab Qabul’ or wedding vows ceremony and white-green during the evening wedding reception. “Orange is my favorite color and Green is the color of the Yogya Palace” said the princess as reported by Vivanews.com.

The Ijab Qabul ceremony will take place at the Penenpen Mosque at 07.30 in the morning. The royal Sultanate family will also adopt the Kirab Temanten or the Royal Wedding Parade which was also conducted for the wedding of Sultan Hamengku Buwono VII, proceeding from the Keraton or Palace to the Kepatihan. The parade will use five royal horse carriages, with the newlyweds riding in the Jongwiyat, a horse carriage built in 1880.

The royal wedding will also coincide with Yogyakarta’s 255th anniversary celebrations. Yogyakarta’s Culture and Tourism office is planning to merge the royal wedding togetherwith the city’s anniversary celebrations into an elaborate package, which will have as its pinnacle the Jogja Java Carnival on October 22nd.

This year, the Jogja Java Carnival 2011 has purposely chosen the theme: “Magniworld”, presenting the magnificent world. “We hope the theme can establish Yogyakarta as the home of the world’s arts. Yogyakarta is the perfect place to express arts and cultural expressions” said Ferry Astono, chairman of the committee for Yogyakarta’s 255th anniversary, as reported by travel.kompas.com. The Jogja Java Carnival 2011 will maintain the concept of a night carnival, and this year it will parade the wonders of the world, art performances, and appearances by foreign art troupes. dan National Geographic Indonesia
ada berita bagus buat semua mahasiswa dan anak2 kost JOGJA
Quote:
200 Angkringan Siap Rayakan Pernikahan Kerajaan
OLEH OLIVIA LEWI PRAMESTI | 13-10-2011 | http://ngi.cc/nyk | BUDAYA

Kurang lebih
200 angkringan gratis akan disajikan di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta pada 18 Oktober mendatang, untuk menyemarakkan acara pernikahan putri bungsu Sultan Hamengkubuwono X.

Yulius Felicianus, salah satu panitia penyelenggara mengatakan, angkringan ini merupakan wujud rasa bahagia dari rakyat kepada Keraton Yogya yang tengah menyelenggarakan royal wedding antara GKR Bendara dengan KPH Yudanagera ini. "Selama ini rakyat memandang bahwa kepemimpinan Sultan Yogyakarta dapat membawa Yogyakakarta menjadi daerah yang damai dan tenteram. Angkringan ini menjadi wujud rasa hormat pada keraton Yogyakarta," terangnya.

Makanan dan minuman yang merupakan jajanan khas Yogya itu disajikan berasal dari seluruh warga Yogyakarta. "Setiap pengunjung bisa memakannya," ujar Yulius. Ternyata apresiasi warga Yogyakarta pada royal wedding tak sebatas pada angkringan. Masyarakat Manggarai, NTT, misalnya, pada Minggu (16/10) akan menyelenggarakan sebuah acara Pentas Seni Budaya Manggarai di halaman Puro Pakualaman. Salah satu acaranya adalah tabuh gendang, dimana para pemain akan adu ketrampilan atau merespon dalam menabuh gendang.

Makna saling merespon ini menunjukkan bahwa masyarakat Manggarai yang ada di Yogya juga merasa senang bahwa kedatangannya di kota Yogya disambut dan diterima baik. "Ini menunjukkan bahwa antara warga Manggarai dan warga Yogya lainnya saling menyapa, saling bahu-membahu, saling menjaga dan hidup harmonis sebagaimana irama yang ditimbulkan oleh gendang yang ditabuh itu," ujar Yulius.

[COLOR="rgb(65, 105, 225)"]Sementara itu pada 17-18 Oktober, para seniman akan menyelenggarakan malam sastra di benteng Vredeburg[/color]. Sepanjang pagi hingga siang, ada beberapa pentas tari dari berbagai daerah, seperti Barongsai, Reog Ponorogo, Angguk, dari Dayak, dan lain-lain.

Prosesi royal wedding Keraton Yogyakarta ini bakal dimulai sejak 16 Oktober. Berbagai upacara adat Keraton akan mewarnai prosesinya.

http://nationalgeographic.co.id/liha...kahan-kerajaan

pada 18 Oktober 2011, maka hari ini dilakukan apel siaga untuk mengamankan
RI1 beserta tamu undangan dari menteri dan para duta besar.

Kebetulan ane tadi lewat di alun-alun utara Yogyakarta, tiba2x ada helikopter superpuma mendarat di tengah alun-alun ane potret aja. acara ini diikuti oleh berbagai kesatuan TNI, berikut kenampakannya :







mohon maaf para sesepuh formil kalau ada salah ketik, masih nuewbie nih.

Kembar mayang yang terbuat dari daun kelapan muda/janur kuning adalah menandakan dimulainya hajatan pengantin. Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat mulai membuat hiasan kembar mayang untuk menyambut pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Bendara dengan KPH Yudanegara.


Beberapa orang membuat hiasan kembar mayang yang terbuat dari daun kepala muda/janur kuning di Magangan Kompleks Keraton Yogyakarta untuk dipasang di beberapa tempat untuk prosesi pernikahan putri bungsu Sultan HB X pada tanggal 18 Oktober 2011.



Sepasang kembar mayang menandakan sepasang manusia yang berjodoh akan menuju ke pelaminan.



Berbagai hiasan dari janur kuning mulai hari ini dibuat untuk ditempatkan di berbagai tenpat di keraton seperti di Keputren, Gedhong Kesatriyan, Bangsal Kencana dan lain-lain sebagai tanda tempat pernikahan.



sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10994345

0 comments:

Post a Comment